Kamis, 19 Juli 2018

Contoh Laporan Kegiatan Observasi Kewirausahaan di Pabrik Tahu



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang telah membawa manusia dari jaman kegelapan hingga terang benderang seperti saat ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dan Koperasi. Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, antara lain:
1.      Dosen Pembimbing, Bapak H. Suyadi,
2.      Narasumber, Bapak Rohimin,
3.      Serta teman-teman sekalian yang turut menyelesaikan laporan ini.
 Menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon saran dan kritikan yang membangun. Harapan kami semoga laporan observasi ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta mendorong bagi para pembaca berani dalam berwirausaha.









Jakarta, 10 Juni 2018



Tim Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

1.                  Latar Belakang

Pada era modern saat ini seseorang diharuskan memiliki inovasi dan keterampilan dalam berwirausaha. Hal tersebut didasari oleh beberapa tantangan-tantangan yang ada seperti persaingan bisnis yang teraplikasi dalam bentuk penciptaan beragam jenis produk yang telah menyebabkan banyak produk tidak laku dijual karena kurang diminati oleh konsumen, selain itu karakter masyarakat juga mempengaruhi seorang wirausaha untuk terus melakukan pembaharuan terhadap produknya sebab sifat manusia yang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, seorang wirausaha dituntut untuk mengerti dan memahami peran dan fungsi kewirausahaan serta memanfaatkan peluang agar dapat bersaing dipasar.
Seorang wirausaha harus mempelajari ilmu-ilmu tentang kewirausahaan untuk mengarahkan seseorang bekerja secara lebih teratur dan sistematis, selain itu seorang wirausaha harus menyadari perannya yaitu sebagai pemberi solusi sehingga seorang wirausaha harus menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
Adapun menjadi seorang wirausaha pasti dihadapkan oleh 2 resiko yaitu untung dan rugi. Seorang wirausaha harus bijak dalam menyikap resiko tersebut, ia harus menganggap bahwa resiko bukan untuk dihindari melainkan resiko untuk dikelola. Sebab resiko sendiri merupakan bagian dalam berbisnis yang tak dapat dihindari namun dapat diperkecil, dialihkan, serta dikontrol.











  
2.                  Tujuan
Laporan observasi ini bertujuan untuk :
ü  Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dan Koperasi
ü  Menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang kewirausahaan
ü  Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai tetapi terdapat bidang lain yaitu sebagai pengusaha
ü  Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan
ü  Menambah berbagi pengalaman tentang bidang kewirausahaan dari pengusaha-pengusaha sukses

3.                  Waktu dan Pelaksanaan
Kegitan observasi ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2018 di Pabrik Bapak Rohimin Jalan SDN Inpers Kel. Kampung Rambutan Kec. Ciracas No. 65 selaku pemilik pabrik tahu.

  



















BAB II
PEMBAHASAN
1.                  Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkasi tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung resiko terhadap pekerjaan yang dilakukan semi mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian mengambil resiko sudah menjadi milik seorang wirausahaan karena ia dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan  tersebut belum memiliki nilai perhatian di pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju wirausahawan sejati.

Menurut Thomat W. Zimmerer dan Norman M. Scarbrough “Wirausahawan adalh orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber dayayang diperlukan untuk mendirikannya”. Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang.

2.                  Motivasi dan Kewirausahaan

Secara umum memang ada hubungan kuat antara motivasi dengan kewirausahaan, keran sesuatu yang mendorong seseorang untuk menjadi wirausahawan yaitu didorong oleh motivasi yang tinggi. Motivasi untuk memulai usaha dan siap menghadapi resiko adalah gambaran awal menuju wirausahawan. Dan jika seseorang yang awalnya tidak memiliki mentalitas siap menghadapi resiko, maka sebaiknya ia memulai dengan resiko yang kecil. Yaitu melihat bisnis-bisnis yang sederhana dengan tingkat resiko kecil namun memiliki nilai profit. Ketika semua itu telah ia hadapi secara pelan-pelan maka di waktu yang lain seiring jumlah finansial yang telah terkumpul maka ada baiknya ia memperbesar resiko dengan konteks  bisnis yang juga lebih besar kebutuhan dananya. Karena jika kita mengembalikan kepada konsep awal yaitu semakin besar resiko maka semakin tinggi profit dan semakan rendah resiko semakin rendah profit.

3.                  Spirit Kreativitas bisnis

Bagi seorang wirausahawan sejati membangun usaha bukan sekedar bertujuan untuk meraih keuntungan finansial semata namun lebih dari itu. membangun dan mengembangan bisnis adalah sebuah prestasi yang membanggakan dan itu lebih dari uang. Memang keuntungan adalah salah satu target dari hasil pekerjaan yang ingin diraih namun kepuasan batin akan sangat terasa pada saat produk/karya yang dilakukan dinilai dan disukai oleh konsumen.

4.                  Inovasi Produk

Penyaringan ide diperlukan dan wajar jika ada beberapa ide yang ditolak dengan alasan tidak bisa diterapkan. Artinya konsep inovasi memilih yang terbaik dari berbagai ide tersebut. Sifat selektif memang diperlukan apalagi jika mengangkut dengan pemilihan bentuk bisnis, tentunya itu nanti akan diikuti dengan implikasi dari bisnis yang dipilih tersebut seperti untung dan rugi.
Bisnis-bisnis yang dimiliki wirausahawan merupakan alat untuk pernyataan dan aktualisasi diri. Mereka mengetahui bahwa satu-satunya batasan terhadap keberhaislan mereka adalah segala yang ditentukan oleh kretivitas, antusias, dan visi mereka sendiri.
BAB III
HASIL OBSERVASI

1.                  Jenis Usaha
Jenis usaha yang diteliti yaitu usaha Tahu (Tahu putih dan tahu coklat)

2.                  Sejarah Singkat Usaha
Pabrik tahu yang dikelola oleh Bapak Rohimin telah berdiri sejak tahun 2002 silam, artinya sudah 16 tahun bapak Rohimin menjalankan bisnis pabrik tahu tersebut bersama sang istri. Rupanya sebelum bertekad membuka bisnis tahu, Bapak Rohimin telah bekerja sebagai buruh di pabrik tahu yang berada di daerah Cileungsi. Dengan tekad yang kuat disertai modal yang sebelumnya telah dikumpulkan dari hasil gaji beliau bekerja serta keahlian yang telah dimilikinya ia berani memulai usaha tahu tersebut. Awalnya Bapak Rohimin memulai bisnis ditempat yang kecil dilingkungan kontrakan yang ia tempati. Hingga saat ini dari hasil bisnisnya, ia telah mepekerjakan 15 orang, membuka pabrik yang lebih besar, membeli aset pabrik seperti mobil pengiriman, serta mampu membuat mes (tempat karyawannya tinggal) yang ada dilantai 2 rumahnya.

3.              Visi dan Misi
Visi : Menciptakan kehidupan perekonomian keluarga serta masyarakat yang lebih baik
Misi:
Ø  Meningkatkan taraf perekonomian keluarga dan masyarakat
Ø  Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan keterampilan dalam berbisnis
Ø  Menciptakan lapangan usaha sendiri
Ø  Memenuhi kebutuhan konsumen

4.                  Motivasi
Yang menjadikan motivasi dalam mendirikan usaha Tahu ini adalah:
1.      Sempitnya lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
2.      Melihat peluang usaha tahu dan pangsa pasarnya yang masih cukup menjanjikan.
3.      Motivasi dari keluarga yaitu sang istri
4.      Keahlian membuat tahu yang tidak diragukan lagi.


5.                  Modal
Dalam menajalankan usaha ini Bapak Rohimin menggunakan modal yang ia miliki berupa:
1.      Keahlian dan keterampilan dalam membuat tahu
2.      Modal uang sebesar Rp. 35.000.000,-
  
6.                  Strategi Pemasaran

a.                   Promotion
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bapak Rohimin pada awal memulai bisnis adalah strategi pengembangan pasar (market development) yaitu dengan memperluas pasar dari produk tahu saat yang sudah dipasarkan seperti agen-agen atau penjual-penjual eceran ke wilayah pemasaran yang baru. Pada awal memulai bisnis, Bapak Rohimin hanya menjual tahunya sekitar Jakarta. Namun kini, pesanan tahu Bapak Rohimin meluas hingga luar Jakarta

b.                   Price
strategi harga juga dilakukan oleh Bapak Rohimin mengingat banyak pesaing-pesaing yang dihadapi Bapak Rohimin. Dalam menentukan harga, kualitas produk yang dihasilkan tidak lupakan. Harga untuk 1 kotak/papan tahu putih berkisar harga Rp. 23.000 – Rp. 25.000. Sedangkan untuk tahu coklat berkisar Rp. 30.000 – Rp. 35.000.

c.                   Place
Pabrik milik Bapak Rohimin adalah miliknya sendiri, sehingga tidak memerlukan biaya sewa dan menghemat pengeluaran. Tempatnya pun sangat strategis, yaitu berada di Kel. Kampung Rambutan Kec. Ciracas.





d.                  Product
Tahu yang diproduksi Pabrik milik Bapak Rohimin dibuat dengan bahan baku kedelai yang berkualitas. Tahu yang dihasilkan adalah tahu putih dan tahu coklat. Yang membedakan keduanya ialah hanya proses pembuatannya.

7.                  Peluang
Untuk peluang usaha tahu yang digarap Bapak Rohimin sangat menjanjikan, hal tersebut dapat dibuktikan dengan bertahannya usaha beliau selama 12 tahun. Apalagi pangsa pasar atau segmen dari usaha ini termasuk tidak ada batasnya, karena selain di Distribusikan ke agen-agen atau penjual-penjual eceran, masyarakat sekitar, pabrik tahu Bapak Rohimin juga melayani pesanan untuk tempat-tempat makan/restoran yang membutuhkan bahan baku tahu. Selain itu, ampas dari pembuatan tahu dapat kembali dijual sebagai pakan ternak sehingga pendapatan pun dapat bertambah.

8.                  Pelanggan
Pabrik Tahu Bapak Rohimin telah memiliki pelanggan tetap yang telah bekerja sama bahkan sejak tahun pertama pabrik tahu beliau dirintis. Sehingga dalam sehari tak kurang dari 5 kwintal-1 ton tahu didistibusikan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.

9.                  Sumber Daya Usaha
a.              Man
Manusia merupakan faktor paling krusial dan sangat penting dalam menjalankan bisnis. Sebab yang mengatur, mengelola usaha tersebut adalah manusia. Pada mulanya, Bapak Rohimin hanya dibantu oleh sang istri dalam menjalankan usaha. Semakin lama dan semakin banyaknya pesanan, beliau menambah jumlah pekerja dipabriknya. Hingga saat ini tercatat terdapat 15 orang yang telah bekerja padanya.

b.             Money
Uang termasuk faktor penting lain dalam memulai usaha. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan guna membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli, dan berapa hasil yang akan dicapai dalam usaha tersebut. Diketahui Bapak Rohimin memulai usaha tersebut dengan modal Rp. 35.000.000.

c.              Material
Pabrik Bapak Rohimin tidak membuat sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak-pihak lain. Karena itu, Bapak Rohimin berusaha agar dapat memperoleh bahan mentah dengan harga yang  termurah, dengan menggunakan pengangkutan yang murah dan aman. Beliau mendapat bahan baku kedelai dari tempat langganannya yang berada di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Sedangkan bahan baku lain ialah kayu, beliau dapat dari daerah sekitar Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta timur.

d.             Machine
Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi, sebab dengan adanya mesin proses pembuatan tahu akan semakin mudah dilakukan serta dapat menghasilkan kuantitas yang lebih besar juga. Bapak Rohimin juga tak pernah lupa untuk melakukan perawatan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang digunakannya dalam memproduksi tahu. Selain itu kebersihan mesin juga dilakukan setiap sehabis memproduksi.
e.              Method
1.             Metode Produksi
Metode yang dilakukan Pabrik Tahu Bapak Rohimin adalah metode Just in time. Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting). Maksudnya ialah, pemrosesan/pembuatan tahu akan dilakukan setelah adanya pesanan dari pelanggan
2.             Metode Pembayaran
Bapak Rohimin menerapkan Pembayaran Tunai maupun Kredit. Pada saat pembayaran tunai, setelah pelanggan memesan berapa tahu yang akan dibeli pelanggan tersebut harus membayar terlebih dahulu baru kemudian tahu tersebut dikirim. Pelanggan juga dapat melakukan pembayaran kredit, yaitu pembayaran yang dilakukan setelah pelanggan menerima tahu dari pabrik tahu Bapak Rohimin.



f.              Market
Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi adalah faktor yang cukup menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang mesti sesuai dengan selera konsumen serta terjangkau dengan daya beli konsumen.

10.              Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha Bapak Rohimin tidak tetap tergantung pada banyaknya jumlah pesanan yang diterima. Jika dalam 1 hari permintaan tahu berkisar 4 kwintal-1 ton. Untuk1 kg tahu dihargai Rp.7.500 maka pendapatan dapat dihitung sebagai berikut:
Dalam 1 hari: 400 kg x Rp. 7.500 = Rp. 3.000.000
          1000 kg x Rp.7.500 = Rp 7.500.000
Artinya pendapatan dalam sehari berkisar Rp. 3000.000 – Rp. 7.500.000, dan perbulan berkisar Rp. 90.000.000 – Rp. 225.000.000.

11.              Alat dan bahan yang digunakan serta proses pembuatan tahu
v  Alat dan Bahan
Alat:
1.      Mesin giling (dinamo dan diesel)
2.      Ember tlontong
3.      Gayung
4.      Wajan
5.      Irus
6.      Saringan tahu (dari kain nilon)
7.      Cetakan tahu (dari kayu)
8.      Kalo/ irig besar
9.      Blabak (dari papan)
10.  Gentong/ drum





Bahan :                       
1.      Kedelai
2.      Air cuka
3.      Minyak
4.      Kayu

v  Langkah-langkah dalam Proses Pembuatan Tahu
Berdasarkan alat dan bahan yang ada, berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan tahu :
1.      Kedelai direndam kurang lebih 2 jam, kedelai direndam di drum atau ember, kedelai direndam dengan air dingin.
2.      Setelah menggelembung dalam rendaman, kedelai dicucu bersih sampai kulit lerinya hilang lalu ditiriskan.
3.      Kedelai digiling dengan mesin giling.
4.      Kedelaai digiling ampai menjadi bubur kedelai yang warnanya putih lembut.
5.      Bubur kedelai direbus dengan air secukupnya hingga mendidih (sekitar suhu 1800C)
6.      Setelah mendidih kemudian disaring dengan menggunakan kain nilon.
7.      Saat penyaringan menghasilkan susu kedelai murni.
8.      Susu kedelai murni tersebut ditambahkan bumbu berupa air asam/ air cuka.
9.      Kemudian diaduk pelan-pelan sampai timbul bibit tahu yang bias menggumpal.
10.  Setelah menggumpal diberi air secukupnya sampai jernih kemudian air asam dibuang dan sari pati diambil dan ditaruh dicetakan yang telah disediakan.
11.  Kemudian setelah dicetak dan ditiriskan sudah menjadi tahu putih sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
12.  Bentuk tahu diiris sesuai pesanan, ada yang bentuk kotak, memanjang, bulat kemudian proses terahir digoreng dalam wajan dan tungku besar kemudian siap untuk dipasarkan.
Proses pembuatan tahu ini tidak tersentuh tangan langsung karena dalam pembuatan nya menggunakan alat-alat yang telah disediakan. Proses pembuatan tahu biasa dilakukan dari jam setengah dua malam sampai jam lima sore.




12.              Limbah Hasil Produksi
1.         Ampas Tahu
a.    Untuk bahan pembuatan tempe gembus. Tempe gembus dibuat dari ampas tahu yang dicampur dengan laru.
b.    Untuk pakan ternak. Ampas tahu dapat digunakan sebagai pakan ternak milik para pengelola tahu. Hewan ternak tersebut antara lain sapi, kambing, kerbau, bebek, dll.
2.         Air Limbah Tahu
a.    Untuk biogas. Biogas ini dapat dengan cepat terbuat dengan kotoran sapi dari hewan ternak milik pengelola pabrik, biogas dibuat dari limbah air tahu yang ditampung dalam suatu tempat khusus untuk menampung biogas.
b.    Untuk pupuk padi. Digunakan sebagai pupuk padi para penduduk setempat agar tanamannya menjadi subur.
c.    Untuk minum ternak. Digunakan untuk minum hewan ternak karena banyak mengandung zat asam yang membuat hewan ternak merasa cepat lapar dan menjadi lahap makan sehingga hewan ternak dapat tumbuh menjadi gemuk.

13.              Hambatan dan Solusi Usaha
a.              Hambatan Usaha
û  Komplain dari masyarakat terkait bau dan suara mesin.
û  Pemasaran yang sulit pada awal memulai usaha
û  Harga bahan baku yang terus naik.
b.             Solusi dari hambatan usaha
ü  Malakukan pendekatan dan meminta pengertian kepada masyarakat sekitar
ü  Memperluas jaringan atau pangsa pasar dengan melakukan komunikasi terhadap distributor 1 dengan distributor lainnya.
ü  Memperkecil ukuran tahu dengan mematok harga yang sama.







LAMPIRAN
 

 

 


  

 

 













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
                                                                                              
            Menjadi seorang wirausahawan seperti Bapak Rohimin tidaklah mudah dibutuhkan tekad dan keberanian untuk memulainya. Motivasi dalam berbisnis tidak lain beliau dapatkan dari dukungan istri serta atasan saat dirinya masih bekerja dulu. Semangat pantang menyerah juga melekat pada dirinya, sebab dalam berbisnis Bapak Rohimin tidak selalu mendapatkan keuntungan. Beliau pernah dihadapkan oleh kegagalan dan kerugian. Namun dengan kegigihannya Pabrik tahu yang ia kelola sudah sampai 16 tahun ini terus berjalan.
Keharusan seorang wirausahawan dalam persaingan bisnis juga dimiliki oleh Bapak Rohimin. Meskipun banyak pabrik tahu lain yang mulai ada, beliau tak kalah dalam pasar dan tak pernah ditinggal oleh pelanggan. Salah satu yang sifat lain yang perlu dicontoh ialah kejujurannya, tak pernah sedikipun terbesit olehnya menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti formalin atau boraks hanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Bagi Bapak Rohimin keuntungan bukanlah segala, sebab dalam berbisnis untung rugi itu hal yang biasa. Beliau berbinis dengan niat karena Allah SWT. Agar pendapatan yang diterimanya dapat berguna untuk keluarga serta pegawai yang dipekerjakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar