Minggu, 18 September 2016

Apakah Bahasa Indonesia Masih di Minati Masyarakat?


Tak dapat kita pungkiri saat ini perkembangan globalisasi telah masuk dan mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan lainnya, termasuk dalam hal berpakaian dan berkomunikasi atau berbahasa. Jika kita berbicara soal dampak dari globalisasi itu sendiri, saat ini pengaruh masuk dan menyebarkan budaya asing telah merata hampir diseluruh penjuru nusantara.



Dalam hal ini yang akan dibahas adalah soal berkomunikasi atau berbahasa. Kita sebagai masyarakat Indonesia tentu tau apa fungsi bahasa itu sendiri dan apa bahasa nasional kita. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa, bahasa yang kita pakai sehari-hari guna mempermudah komunikasi antar daerah. Lahirnya Bahasa Indonesia tak bisa lepas kaitannya dengan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Hingga Bahasa Indonesia diremikan penggunaannya sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada 18 Agustus 1945.



Sudah 71 tahun sejak Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional. Selama itu juga, banyak penambahan-penambahan kosa kata baru. Di era globalisasi ini, pentingnya memiliki kemampuan berbahasa asing atau Internasional seperti Bahasa Inggris tentu sangat diperlukan. Seperti yang kita tau, pada tahun ini MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean telah diberlakukan sehingga penggunaan Bahasa Internasional akan memudahkan kita dalam menghadapi MEA.


Namun mirisnya, jika kita tengok kembali masyarakat Indonesia saat ini dilihat semakin mengasingkan Bahasanya sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, jika kita lihat anak-anak yang baru memasuki dunia pendidikan justru orang tuanya lah yang merasa getar-getir untuk mengkursuskannya dalam les Bahasa Inggis. Memang hal itu tidak dapat disalahkan, namun alangkah lebih baiknya sebagai orang tua kita dapat menanamkan cinta terhadap bahasa nasional kita.


Lain hal lagi jika kita lihat remaja saat ini yang ikut-ikutan trend dalam berbahasa. Mereka merasa lebih keren atau “gaul” jika berbicara Bahasa Inggris. Kita ambil contoh  seperti kalimat “By The Way” (BTW) yang dapat diartikan “Ngomong-ngomong”, atau kata-kata seperti “Exit, In, Open, Close, Push”, yang lumrah kita temui dijalan-jalan atau pusat pembelanjaan bahkan pusat pendidikan. Bukan tanpa sebab kurang diminatinya Bahasa Indonesia, gaya hidup yang kebarat-barat inilah yang membuat Bahasa Indonesia semakin tenggelam. Tak salah memang jika kita belajar Bahasa Asing saat ini, namun sebagai warga negara Indonesia tentunya kita harus jauh lebih menjunjung Bahasa kita sendiri.


Terakhir sebagai penutup dari penulis terkait apakah Bahasa Indonesia masih diminati atau tidak, menurut penulis Bahasa Indonesia bukan sekedar kita harus meminatinya namun harus juga mencintainya, menggunakannya, serta mengapresiasikannya. Bagaimana kita sebagai generasi muda harus menumbuhkan sikap cinta pada Bahasa Indonesia namun juga mau mempelajari Bahasa Asing. Jangan sampai Bahasa asing justru mengasingkan Bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia.




Jakarta, 18 September 2016


Risqia Irhamna Putri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar