Perencanaan produksi, program penjualan produk baru, perencanaan rekrutmen
karyawan baru, dan perencanaan anggarannya merupakan suatu perencanaan dalam
setiap kegiatan organsasi yang harus dilakukan oleh setiap organisasi.
Sebelum melakukan proses-proes perencanaan perusahaan harus menetapkan
tujuan yang hendak dicapai terlebih dahulu.Dalam menghadapi lingkungan
eksternal yang berubah dinamis tahapan yang paling penting dalam fungsi
manajemen adalah perencanaan. Rasional dan sitematis dan bukan hanya intuisi
atau firasat merupakan prosedur yang harus diandalkan dalam perusahaan dalam
era globalisasi. Guna menjadi peserta aktif dalam dunia usaha, manajemen tidak
hanya bereaksi pada lingkungannya namun juga perencanaan organisasi diharuskan
lebih aktif, berkesinambungan, dinamis serta kreatif. Alasan mengapa pentingnya
perencanaan dalam mencapai tujuan serta mengefektifkan perencanaan itu sendiri
akan menjadi pokok bahasan dalam materi ini pada perkenalan konsep perencanaan.
Guna mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi dibutuhkan strategi untuk
mencapai tujuan itu sendiri.
Perencanaan adalah proses terpenting dari fungsi manajemen oleh sebab itu
kegiatan tak akan dapat berjalan dengan lanca tanpa fungsi-fungsi dari
perencanaan yang terdiri dari pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Rencana terbagi menjadi dua yaitu rencana informal atau rencana formal. Rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi
merupakan pengertian dari rencana informal. Sedangkan rencana formal merupakan
rencana tertulis yang harus dikerjakan suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu atau singkat. Rencana bersama anggota korporasi, maksudnya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu merupakan rencana formal. Dalam
mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman dibuatlah rencana formal
tentang apa yang harus dilakukan. Memberikan pengarahan untuk organisasi
merupakan tujuan yang pertama dalam perencanaan. Untuk mencapai tujuan
organisasi dan apa yang harus dilakukan dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dapat diketahui dengan adanya rencana.
Tanpa rencana, suatu organisasi mungkin tak akan bekerja sama dan akan
bekerja sendiri-sendiri secara sembarangan, sehingga membuat kerja organisasi
kurang efesien dan efektif. Tujuan kedua adalah mengurangi ketidakpastian.
Ketika seseorang anggota membuat sebuah rencana, ia dipaksa untuk melihat
kemungkinan jauh ke depan, juga meramalkan
perubahan yang akan terjadi, serta memperkirakan efek dari perubahan tersebut,
dan menyusun kembali rencana untuk menghadapinya.
Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan merupakan tujan akhir dari
fungsi perencanaan, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada merupakan pengertian prosen
evaluating atau evaluasi. Manajer tidak akan dapat menilai kinerja suatu
organisasi tanpa adanya rencana.
A.
Perencanaan
Tujuan tercapaianya perencanaan yang
baik dalam sebuah organisasi adalah dengan cara membuat strategi dan
mengembangkan rencana aktifitas kerja. Tujuan lainnya juga adalah sebuah
pengorganisasian pengotrolan dan pengarahan aspek sebuah perencanaan dibagi menjadi
2 yaitu rencana informal dan rencana formal. Definisi dari rencana informal
yaitu sebuah rencana bukan dan juga bukan tujuan utama di sebuah organisasi.
Rencana resmi yang dibuat oleh sebuah organisasi disebut rencana formal. Dalam setiap
anggota diwajibkan mengerti dan melaksanakan rencana bersama anggota korporasi.
Diciptakannya kesepahaan untuk mengurangi ambiguitas itulah kenapa rencana
formal dibuat.
B.
Elemen perencanaan
Sasaran dan rencana itu sendiri merupakan elemen terpenting dari suatu perencanaan.
C.
Sasaran
Sesuatu yang ingin dicapai oleh
individu, grup, atau seluruh organisasi merupakan pengertian dari sasaran atau
sering disebut juga tujan. Dalam mengatur suatu pekerjaan perlu adanya sasaran
untuk memandu menajemen membuat keputusan serta membuat kriteria.
Sasaran dibedakan menjadi 2, antara
lain sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil atau sasaran yang
tidak dinyatakan. Pengertian dari Stated goals sendiri adalah sasaran yang
dinyatakan oleh organisasi kepada masyarakat luas. Dapat dicontohkan seperti
yang dilihat di laporan tahunan, piagam perusahaan, pengumuman humas, serta
pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Sasaran yang benar-benar
dinginkan oleh perusahaan merupakan pengertian dari Sasaran rill. Sasaran ini
hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
D.
Rencana
Cakupan, kekhususan, frkuensi dan
jangka waktu ini merupakan pembagian dari sebuah rencana. Jika dilihat
cakupannya rencana mampu dibedakan menjadi 2 yaitu rencana operasional dan
rencana strategis. Definisi rencana operasional merupakan pengaturan kegiatan
dalam keseharian anggota. Sedangkan rencana strategis yaitu rencana umum yang
diperuntukkan bagi sebagian organisasi. Berdasarkan jangka waktunya, dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu jangka panjang dan pendek, jika rencana itu berjangka
waktu lebih dai 1 tahun dengan maksimal 3 tahun disebut rencana jangka panjang,
tetapi jika kurang dari 1 tahun disebut jangka pendek.
Sementara rencana yang berada di antara jangka
waktu pendek dan jangka waktu panjang dapat disebut intermediate time frame. Rencana
dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik menurut kekhususannya.
Rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail adalah
pengertian dari rencana direksional. Contohnya seorang manajer menyuruh karyawannya
untuk "meningkatkan keuntungan 15%." Guna mencapai 15% itu manajer
tidak memberi tahu kan apa yang perlu dikerjakan. Dalam rencana direksional seperti
ini dapat dikatakan sangat fleksibel, namun juga tingkat ambiguitasnya tinggi.
Sedangkan rencana yang dilakukan secara detail untuk menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan merupakan pengertian dari rencana
spesifik. Tak hanya menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit
15%," namun juga memberikan perintah mendetail, contohnya dengan mengurangi
biaya, memperluas pasar dan lain-lain.
Terakhir adalah rencana yang dibagi
berdasarkan frekuensi penggunaannya, antara lain single-use dan standing plans.
Rencana yang di desain untuk dilakukan satu kali saja adalah rencana
single-use. Sebagai contoh, “mencapai penjualan 2.000.000 unit pada tahun
2006”. Sedangkan yang dimaksud standing plans adalah berjalannya sebuah rencana
selama perusahaan tetap berdiri, termasuk didalamnya yaitu, peraturan, prosedur,
kebijakan, dan lainnya.
1.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat
menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1.
Apa yang harus dikerjakan dalam sebuah tindakan.
2.
Apa penyebabnya tindakan itu harus dilakukan.
3.
Dimana tindakan itu dilakukan.
4.
Kapan tindakan itu dilakukan.
5.
Siapa yang akan melakukan tindakan itu.
6.
Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu.
2.
Sifat Rencana Yang Baik
Berikut sifat-sifat dalam memuat rencana yang baik :
Berikut sifat-sifat dalam memuat rencana yang baik :
1.
Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah
dipahami sehingga tidak menimbukan penafsiran yang berbeda-beda.
2.
Besifat fleksibel, jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan rencana dapat diubahkan dan dimuat kembali.
3.
Meskipun memiliki sifat fleksibel, rancana juga harus
menjaga stabilitasnya serta harus ada dalam perimbangan.
4.
Syarat adanya sebuah perimbangan adalah seimbangnya
pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi
dengan kebutuhan.
5.
Meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi,
yaitu termasuk meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan.
3.
Proses Pembuatan Rencana
a.
Menetapkan Tujuan serta Tugas
Tugas serta tujuan adalah dua hal
yang sangat penting dalam suatu rencana dan tidak dapat dipisahkan, sebab tugas
sendiri dapat diartikan sebagai apa yang harus kita lakukan, sedangkan tujuan
adalah suatu bentuk atau nilai yang akan dicapai atau peroleh.
b.
Analisa dan Observasi
Dalam pencapaian tujuan bila sudah
kita ketahui dan sudah terkumpulkan berbagai faktor yang dianalisa tentu akan
mempermudah dalam mencapai tujuan dari sebuah rencana.
c.
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Kemungkinan yang dapat diurut atas
dasar tertentu, seperti faktor yang tersedia dalam memberikan perencanaan
antara lain besarnya biaya yang dibutuhkan, efektivitas, serta lamanya
penyelesaian.
4.
Siapa Pembuat Rencana ?
a.
Panitia Perencanaan
Guna menghsilkan suatu rencana,
masing-masing panitia yang mewakili beberapa pihak perlu membawakan misinya
dengan harapan rencana yang dibuat dalam dilaksanakan.
b.
Bagian Perencanaan
Bagian perencanaan merupakan suatu
unit yang bertugas khusus dalam menyusun rencana dan merupakan tugas rutin
dalam suatu perusahaan atau organisasi.
c.
Tenaga Staf
Dalam suatu organisasi atau
perusahaan ada dua kelompok fungsional meliputi :
• Pelaksana yaitu sekelompok orang yang langsung menangani suatu pekerjaan dan tidak dapat disamakan dengan pimpinan
• Staf (pemikir) yaitu sekelompok orang yang tugasnya menganalisa suatu fakta untuk kemudian merencanakannya sesuatu guna dan tidak secara langsung membuat atau memproduksi suatu barang.
• Pelaksana yaitu sekelompok orang yang langsung menangani suatu pekerjaan dan tidak dapat disamakan dengan pimpinan
• Staf (pemikir) yaitu sekelompok orang yang tugasnya menganalisa suatu fakta untuk kemudian merencanakannya sesuatu guna dan tidak secara langsung membuat atau memproduksi suatu barang.
5.
Bentuk-bentuk Perencanaan
a.
Rencana Global (Global Plan)
Analisa penyusunan recana global terdiri atas 5 point penting yaitu yang pertama adalah kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan atau yang disebut Strenght. Kedua, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan atau weaknesses. Ketiga, opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi. Terakhir, treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.
Analisa penyusunan recana global terdiri atas 5 point penting yaitu yang pertama adalah kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan atau yang disebut Strenght. Kedua, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan atau weaknesses. Ketiga, opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi. Terakhir, treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.
b.
Rencana Stategik (Strategic Plan)
Dalam mencapai rencana global yang
lebih terperinci adalah dengan cara menyusun kerangka kerja dalam jangka waktu
yang panjang. Dalam mencapai suatu tujuan bersama maka dilakukan suatu proses
dalam jangka panjangng dan secara bersusun. Dalam penggunaan suatu perencanaan
yang secara strategic terdapat tiga alasan yaitu:
·
Bagi suatu perencanaan maka dilakukan untuk memberi
kerangka dasar
·
Memahami suatu bentuk perencanaan untuk mempermudah
·
Memahami dan menilai suatu kegiatan manajer serta
organisasi pada titik permulaan